
Presiden Prabowo Bahas MBG dan Swasembada Energi Bersama PM Li Qiang
Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral penting dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dalam rangkaian World Water Forum ke-10 di Bali, pada Mei 2025. Pertemuan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, dengan fokus utama pada kerja sama di bidang energi dan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu poin pembahasan utama adalah dukungan terhadap Mega Battery Green (MBG) — program strategis nasional yang digagas sebagai upaya untuk mengembangkan industri baterai hijau di Indonesia. Program ini sejalan dengan target global pengurangan emisi karbon dan transformasi menuju energi ramah lingkungan. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang investasi besar di sektor ini, termasuk pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi, dan fasilitas daur ulang limbah baterai.
“Kami ingin Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi dan inovasi teknologi hijau di Asia Tenggara,” ujar Prabowo kepada PM Li Qiang. Ia menekankan pentingnya kerja sama teknologi antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan BUMN Indonesia, dengan transfer teknologi sebagai bagian dari kesepakatan jangka panjang.
Selain MBG, Prabowo juga menyoroti ambisi Indonesia untuk mencapai swasembada energi dalam dua dekade ke depan. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas pembangkit energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, panas bumi, serta bioenergi berbasis limbah pertanian. Ia mengajak Tiongkok untuk ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur energi hijau, termasuk pembangkit listrik tenaga surya dan transmisi pintar (smart grid).
PM Li Qiang menyambut baik inisiatif yang diajukan Presiden Prabowo, dan menyatakan komitmen Tiongkok untuk terus menjadi mitra strategis Indonesia dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan teknologi energi. “Kami melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam upaya membangun ekosistem energi bersih di kawasan Asia-Pasifik. Kolaborasi antara perusahaan Tiongkok dan Indonesia akan saling menguntungkan,” kata Li.
Pertemuan ini juga membahas insentif investasi, penyederhanaan regulasi, dan perlindungan hukum bagi investor asing di sektor energi dan teknologi. Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan menjamin iklim investasi yang sehat dan transparan, serta memastikan keterlibatan sektor swasta dalam setiap tahap pembangunan.
Di akhir pertemuan, kedua pemimpin sepakat membentuk forum kerja sama teknis bersama yang iam-love.co fokus pada percepatan proyek-proyek prioritas di bidang energi dan lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian target energi bersih Indonesia sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun.
Baca Juga: Warga Singapura Dambakan Politik Seimbang